"Melakukan hacking bukan soal kemampuan,
tetapi kemauan," kata Pakar IT Abimanyu Wachjoewidajat dalam percakapan
via telefon kepada Okezone, Kamis (31/1/2013). Menurutnya, siapapun
yang memiliki waktu luang untuk "bercengkrama" dengan komputer serta
internet, dan memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi hacker, bisa
melakukan aktivitas tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, aplikasi hacking atau informasi mengenai pengalihan Domain Name System (DNS) itu bisa diakses bebas di internet. "Tinggal download aplikasi. Program itu beredar bebas. Otomatis siapapun bisa," jelasnya.
Ia mengungkapkan, apabila seseorang
melakukan hacking melalui program khusus tersebut, ia tinggal memasukkan
data-data tertentu. Lalu, sistem secara otomatis akan mencari, memindai
dan menemukan IP atau domain yang kebetulan "lemah". Dalam kasus ini,
menurutnya, kemungkinan pelaku menemukan situs SBY dalam hasil pencarian
tersebut.
Dengan demikian, situs SBY itu yang
kemudian "dikerjai". "Pada kasus ini, pelakunya bisa saja bukan dari
Jember Team. Bisa jadi orang lain bukan jember team", tuturnya.
Abimanyu menjelaskan bagaimana polisi
mampu menciduk pelaku hacking. "Polisi bisa perlahan-lahan melakukan
scanning IP dari indonesia yang pernah mengakses situs SBY, baik
langsung atau melalui proxy. Atau, polisi juga bisa melakukan penyamaran
dan masuk ke dunia hacker," terangnya.
Fenomena hacker ini menurutnya telah ada
sejak lama. Pekerjaan keahlian digital itu sendiri menurutnya bukanlah
aktivitas buruk. "Hacking itu bukan aktivitas buruk. Hacking itu normal
dalam teknologi telematika. Ini untuk melakukan interaksi dari satu
komputer ke komputer lain," paparnya.
Ia menjelaskan, dalam sebuah sistem
komputer memang ada sebagai "gerbang" yang menutupi. Oleh karena itu,
fungsi hacking disini ialah sebagai mencari celah untuk masuk melewati
gerbang tersebut. "Hacking ini penerobosan, tetapi dengan teknologi yang
sudah ada," tambahnya.
Memang pada prakteknya, hacking ini
tergantung pada niat si pelaku. Pelaku keterampilan digital ini bisa
dilakukan siapa saja, kapanpun dan di manapun, termasuk anak muda atau
seorang lulusan SMK, yang bekerja menjadi admin warnet. "Untuk menjadi
hacker bagi anak muda, itu kan bangga dan menyenangkan," ungkapnya.









0 komentar:
NO SPAM , NO SARA !